Masa Dewasa Nabi Muhammad SAW - The Moslem Times

Pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup
Gambar : daftar15.blogspot.com
A. Pernikahan Nabi Muhammad SAW

Pada masa dewasa, Nabi Muhammad saw mulai berusaha sendiri dalam penghidupannya. Karena kejujuran beliau, maka Khadijah mempercayai beliau untuk membawa barang dagangan ke Syam. Dalam perjalanannya ke Syam, beliau ditemani oleh seorang pembantu Khadijah yang bernama Maisarah. Setelah pulang dari berdagang di Syam, Maisarah menceritakan segala sikap terpuji Nabi Muhammad saw. kepada Khadijah. Maisarah pun menyerahkan keuntungan besar yang diperoleh ketika berdagang ke Syam tersebut kepada Khadijah.

Sesudah mengetahui segala sifat terpuji Nabi Muhammad saw., Khadijah menyampaikan lamarannya. Nabi Muhammad kemudian menyampaikan lamaran tersebut kepada pamannya, Abu Thalib. Setelah tercapai kata sepakat pernikahan pun dilangsungkan. Pada waktu itu umur Nabi Muhammad saw sekitar 25 tahun sedangkan Khadijah sekitar 49 tahun.


B. Kebijakan Nabi Muhammad SAW.

Nabi Muhammad saw sangat dihormati di kalangan penduduk Mekah. Beliau pernah dipercaya masyarakat Kota Mekah ketika mendamaikan pemuka-pemuka Quraisy dalam memperbaharui Ka'bah. Pada awal itu, pemuka-pemuka Quraisy bersatu dan bergotong royong mengerjakan perbaikan Kabah itu. Namun, ketika sampai pada persoalan peletakkan Batu Hitam (Hajar Aswad) ke tempat asalnya, terjadilah perselisihan sangat sengit antara pemuka-pemuka Quraisy itu. Masing - masing merasa berhak untuk mengembalikan batu suci tersebut ke tempat asalnya semula.

Pada saat berselisih tersebut, Nabi Muhammad saw datang mendamaikan mereka. Beliau kemudian memberi usul agar Hajar Aswad diletakkan ditengah-tengah kain, kemudian tiap-tiap pemuka Quraisy diminta untuk mengangkatnya bersama-sama. Usulan tersebut disetujui oleh para pemuka Quraisy. Mereka pun akhirnya menyelesaikan perbaikan Ka'bah dengan baik dan puas. Mereka sangat berterima kasih atas kebijaksanaan Nabi Muhammad saw.

Sejak masih kanak-kanak hingga dewasa, beliau terkenal sebagai seorang yang jujur, berbudi luhur dan mempunyai kepribadian yang tinggi. Karena demikian jujurnya dalam perkataan dan perbuatan, maka beliau diberi julukan "Al Amin" yang artinya orang yang dapat dipercaya.

Artikel Terkait

Masa Dewasa Nabi Muhammad SAW - The Moslem Times
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email